Lahan Makin Terbatas, ini Imbauannya

Lahan Makin Terbatas, ini Imbauannya
Ilustrasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Kecamatan Tegalsari memang menjadi magnet. Itu tak heran karena letaknya yang berada di pusat kota. Banyak kantor, hotel, dan pusat perbelanjaan di wilayah itu. Jumlah pekerja pun semakin banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak kecamatan rutin menggelar operasi yustisi.

Beberapa kawasan yang terlihat cukup padat adalah Kelurahan Kedungdoro dan Wonorejo. Di area itu, jarak antar-rumah cukup sempit. Tidak semua jalan bisa dilintasi mobil. Banyak pula rumah yang dijadikan tempat kos karena lokasinya cukup strategis. Karena itu, banyak warga pendatang yang hilir mudik.

Pihak kecamatan pun menyiasati hal tersebut. Mereka rutin mendata warga baru. Info itu didapat dari ketua RT setempat, kemudian diteruskan ke pihak kecamatan. ''Kami harus data betul-betul itu. Asalnya dan kerjanya apa supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,'' ujar Camat Tegalsari Edy Purnomo.

Setelah melakukan pendataan, petugas akan mengelompokkan domisili tiap warga. Jika bukan dari Surabaya, warga tersebut akan diminta pihak kecamatan untuk mengurus surat izin tinggal sementara. Tujuannya, memudahkan warga mengurus pelayanan kesehatan atau layanan lain di kecamatan.

Namun, jika dibandingkan dengan 2017, jumlah penduduk di Kecamatan Tegalsari tahun ini sejatinya menurun. Edy menuturkan, hal itu disebabkan lebih banyak penduduk yang pindah keluar ketimbang masuk. Selisihnya cukup banyak. Tahun ini saja yang pindah masuk 89 orang, sedangkan pindah keluar 124 orang.

Banyak faktor yang menjadi penyebab. Salah satunya, merantau untuk mengenyam pendidikan atau mencari pekerjaan. Banyak warga di wilayah itu yang mengadu nasib ke kota lain karena tidak mendapat pekerjaan di Surabaya. 

Selain itu, dia mengimbau keluarga baru atau masyarakat yang ingin membuat tempat usaha kos untuk tidak lagi membangun ke samping, melainkan vertikal. Dengan demikian, ruang untuk jalan masih tetap ada. Namun, harus diwaspadai juga setiap kemungkinan musibah. Kebakaran, contohnya. Di pemukiman yang padat, risiko api menyebar luas akan semakin tinggi.

Untuk itu, masyarakat diminta proaktif dalam menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Dengan begitu, meski tinggal di daerah padat penduduk, warga akan tetap merasa aman. (din/c20/ady) 

Selain itu, dia mengimbau keluarga baru atau masyarakat yang ingin membuat tempat usaha kos untuk tidak lagi membangun ke samping, melainkan vertikal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News