Langit Runtuh

Oleh Dahlan Iskan

Langit Runtuh
Dahlan Iskan (bertopi) di Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Ongkos tol Suez itu mahal. Untuk ukuran kapal seperti Rhosus ongkos tolnya bisa 13.500 dolar. Atau hampir Rp 500 juta.

Maka untuk bisa membayar ongkos lewat Terusan Suez kapal Rhosus harus mengompreng: mencari angkutan tambahan di perjalanan.

Ada. Yakni mesin tua yang sangat besar ukurannya.

Media di Lebanon, yang menjadi sumber tulisan ini, tidak menyebut mesin apa. Mesin itu ada di Pelabuhan Beirut. Harus diangkut ke Pelabuhan Aqaba, di Jordania.

Ongkos angkut mesin itu cukup untuk membayar tol Terusan Suez. Toh, untuk menuju  pelabuhan Aqaba juga harus melewati terusan sepanjang 190 Km itu.

Berarti dari lepas pantai Izmir, kapal tua Rhosus harus mampir dulu ke Beirut. Kapal itu bersandar di pelabuhan Beirut bulan September 2013. Untuk mengambil mesin tua itu.

Namun mesin itu terlalu besar. Peralatan di Pelabuhan Beirut tidak seperti di negara maju. Saat dicoba diangkat naik ke kapal mesin tua itu menghantam kapal tua. Kapalnya rusak.

Kapal Rhosus harus diperbaiki di situ, tetapi tidak punya uang. Kapal harus lebih lama bersandar di Pelabuhan Beirut.

Hukum harus ditegakkan biarpun langit runtuh. Tujuh tahun setelah Kapal Rhosus sandar di Pelabuhan Beirut langit memang tidak runtuh. Beirut yang runtuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News