Langit Runtuh

Oleh Dahlan Iskan

Langit Runtuh
Dahlan Iskan (bertopi) di Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Perusahaan kapal itu tidak mau tahu. Tidak lagi punya kemampuan keuangan.

Belakangan perusahaan itu sendiri tidak bisa bertahan hidup: bangkrut. Untuk biaya sehari-hari awak kapal pun menjual minyak kapal.

Mereka menyedotnya dari tangki kapal. Dijual eceran. Toh kapal tidak bisa jalan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Setelah 10 bulan telantar di Pelabuhan Beirut, awak kapal itu diselamatkan pemerintah Ukraina. Mereka bisa pulang ke Ukraina.

Tinggallah kapten kapal asal Rusia itu sendirian. Ia harus bertahan di dalam kapal. Sambil menunggu penyelesaian.

Tidak bisa selesai.

Ups... akhirnya bisa selesai. Dengan sendirinya. Tuhan yang menyelesaikannya.

Problem itu selesai justru karena tidak ada lagi awak yang menguras air laut yang masuk ke kapal. Bahkan kapten kapal itu pun akhirnya sudah diselamatkan pemerintah Rusia. Kapal Rhosus tunggal sendirian terapung di laut dekat pelabuhan.

Hukum harus ditegakkan biarpun langit runtuh. Tujuh tahun setelah Kapal Rhosus sandar di Pelabuhan Beirut langit memang tidak runtuh. Beirut yang runtuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News