Letusan Tengah Malam Lebih Mencekam

Belasan Gunung Berapi Menggeliat

Letusan Tengah Malam Lebih Mencekam
Kepulan material awan panas yang meluncur dari Merapi ke arah sungai Gendol. Merapi 29 Oktober mengalami peningkatan aktivitas luncuran awan panas. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Meningkatnya aktivitas Merapi kemarin (29/10) ternyata juga diikuti belasan gunung berapi lain di Indonesia. Pusat Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM melaporkan, ada 21 di antara total 68 gunung berapi tipe A yang berstatus tidak aman kemarin. "Satu berstatus awas (Merapi), dua siaga, dan ada 18 gunung lain yang waspada," kata Kepala Sub-Bidang Pengamatan Gunung Berapi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Budianto kemarin.

Dia menjelaskan, gunung bertipe A adalah gunung yang pernah bererupsi minimal sekali setelah tahun 1600. Gunung tipe B adalah gunung yang sesudah 1600 tidak lagi mengalami erupsi. Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia atau tidak ada catatan letusannya. "Untuk saat ini, warga harus diimbau untuk tidak mendekat ke kawah," tuturnya.

Apakah delapan gunung berapi (di Jawa dan Sumatera) yang berstatus waspada itu saling berkaitan" "Gunung Talang, Sinabung, Bromo, dan lainnya itu tidak terkait," jawabnya.

Namun, menurut Agus, gunung-gunung tersebut bisa saling terkait karena pergeseran bumi yang terjadi setiap waktu dan tidak bisa diprediksi. "Hal itu bisa meningkatkan aktivitas gunung-gunung berapi tersebut secara bersamaan. Pergerakan dua lempeng yang kemudian saling melepas itu merupakan pusat gempa yang menaikkan aktivitas gunung berapi. Pergerakan lempeng dan gempa tektonik bisa memicu sebaran gunung berapi," paparnya.

SOLO - Gunung Merapi kembali mencatat aktivitas ekstrem. Kali ini, awan panas alias wedhus gembel dilaporkan meluncur tujuh kali. Intensitas itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News