Loncati Gunung sebelum Mendarat
Minggu, 08 Mei 2011 – 07:34 WIB

Loncati Gunung sebelum Mendarat
"Di Indonesia, hanya Merpati yang mengoperasikan pesawat jenis itu. Setahu saya, MA-60 adalah pesawat baru yang dimiliki Merpati, sehingga layak untuk melayani penerbangan," jelasnya.
Baca Juga:
Untuk menyelidiki insiden tersebut, KNKT hari ini (8/5) akan mengirimkan tim investigator ke Kaimana. "Jangan tanyakan dulu soal penyebab kecelakaannya ya. Sebab, tim investigator KNKT pun baru besok (hari ini, Red) berangkat."
Kasubdit Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Capt Avi Rianto menjelaskan, pesawat yang akan mendarat di Bandar Udara Kaimana memang harus melakukan circling atau berputar-putar dulu. Pilot yang pernah terbang dari dan ke Bandara Kaimana itu mengungkapkan, pesawat harus berputar-putar dulu karena sebelumnya melewati pegunungan dengan ketinggian lebih dari 4.000 kaki di atas permukaan laut.
Avi menjelaskan, sebelum mendarat di Bandar Udara Kaimana, pesawat harus meloncati pegunungan tersebut. Dia menyebutkan, kondisi itu sama dengan di Bandar Udara Husen Sastranegara, Bandung. "Pesawat harus naik dulu, lalu turun dan mendarat," kata pilot yang sering terbang ke Kaimana sepuluh tahun lalu itu.
JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Sungayudha Gumay belum memastikan penyebab kecelakaan. "Masih diselidiki
BERITA TERKAIT
- Ratusan Rutilahu di Bandung Bakal Direnovasi, Pemprov Jabar Tanggung Biaya Kontrakan
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini
- May Day Tanpa Demo, Pekerja Sambu Group Tanam 1.001 Mangrove di Inhil
- Operasi Pekat Progo 2025, Polres Bantul Sita Puluhan Botol Miras Oplosan