Maling Menyamar, Santai Minum Kopi, Ikut Kejar Temannya

Maling Menyamar, Santai Minum Kopi, Ikut Kejar Temannya
Basori dan Ahmad Baharudin Yahya tertangkap. Foto: Yuan Abadi/Radar Surabaya/JPNN.com

Mengetahui hal itu, warga lain langsung mengejarnya, termasuk Basori. Bahkan dia ikut meneriaki Yahya yang tidak lain adalah komplotannya. Yahya yang dikejar beramai-ramai itu berhasil lolos.

"Meski tersangka Basori ikut mengejar, ternyata ada salah satu warga yang mengatakan jika Basori adalah satu pelaku tersebut. Mendegar itu langsung kami amankan, ternyata benar tersangka adalah teman Yahya," lanjut David.

Berdasarkan keterangan Basori, akhirnya pihaknya berhasil membekuk Yahya. Dia ditangkap di rusunawa milik Basori, saat itu dia sedang menunggu Basori untuk membantunya menjual motor curian itu.

David mengatakan dalam melakukan aksinya, kedua pelaku ini memiliki peran masing-masing. Basori sebagai pemantau situasi, kalau Yahya eksekutornya.

"Dari pengakuan keduanya, kami mengetahui ternyata mereka sudah lima kali beraksi. Di antaranya di Jalan Gresik, Kedung Mangu, Kenjeran, Ampel dan terakhir di Dukuh Setro. Setelah mencuri motor biasanya diserahkan ke rekannya bernama Asmat (DPO/buron, Red) untuk dijual ke Madura," terang David.

Saat diperiksa penyidik, Basori mengaku untuk satu motor yang dia curi biasanya laku antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta, tergantung dari merek dan kondisi motor tersebut. Hasilnya dia bagi rata kepada pelaku yang lain.

"Uang bagian saya, saya gunakan untuk bersenang-senang bersama teman-teman yang lain," ujar Basori.

Dia menjelaskan saat itu dia dan Yahya mencari sasaran dengan berjalan kaki. Kemudian saat melihat motor korban yang diparkir di teras, keduanya langsung beraksi.

Basori,18, bersama kawannya, Ahmad Baharudin Yahya,18, gagal melakukan aksi pencurian motor di kawasan Dukuh Setro, Surabaya. Pasalnya, korban keburu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News