Margriet Sutradara Pembunuhan Engeline

Kesaksian Agus Tay Saat Pemeriksaan Terdakwa

Margriet Sutradara Pembunuhan Engeline
Terdakwa kasus pembunuhan Engeline, Margriet Megawe. FOTO: Bali Express/JPNN.com

jpnn.com - DENPASAR – Setelah dua hari lalu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Purwanta dkk menghadirkan terdakwa Margriet, Selasa (19/1) kemarin giliran terdakwa Agustinus Tay memberikan kesaksiannya di depan majelis hakim pimpinan Edward Harris Sinaga. Dalam sidang kemarin, majelis hakim meminta Agus mengatakan hal-hal lain yang belum dia jelaskan pada sidang sebelumnya. Misalnya mengenai lemari yang dituturkan saksi Laureta.

Pada kesaksiannya kemarin, terdakwa mengaku pernah melihat Margriet membanting kepala Engeline, tepat pada saat dia memenuhi panggilan sang mantan majikan untuk datang ke kamarnya.

Sebelumnya, pada tanggal 15 Mei 2015 sehari sebelum kejadian Agus mengaku melihat Engeline menangis dengan kondisi hidung dan telinga berdarah. Tapi, saat dia tanya, Engeline tidak menjawab. Bahkan, tanggal tersebut memicu terjadinya perdebatan antara Margriet dengan Agus. Di mana Margriet menuduh Engeline menjatuhkan cairan pembersih lantai di minumannya. Melihat teguran keras Margriet pada Engeline, Agus mengaku sempat melerai, tapi sia-sia. Pasalnya, Agus mengaku justru kena marah Margriet.

Pada tanggal 16 Mei 2015 tepat hari kejadian, Agus mengaku pernah mendengar jeritan Engeline yang kesakitan tapi teriakan tersebut tiba-tiba hilang.

“Saya dengar teriakan Ma cukup ma, sakit ma!! Tapi suara tiba-tiba mengecil dan hilang,” papar Agus. Saat ditegaskan kuasa hukum apakah Agus memang ada niat juga ingin Engeline dibunuh, Agus mengaku tidak ada sama sekali. Dirinya hanya membantu menguburkan Engeline lantaran dijanjikan Rp 200 juta yang akan diberikan pada tanggal 24 Mei 2015.

Menurutnya, uang itu adalah bagian dari uang tutup mulut apabila dirinya tertangkap kelak.

“Ibu Margriet bilang saya tidak boleh melibatkan dia, artinya tidak boleh bilang bahwa pelaku sebenarnya adalah dia. Selain itu juga tidak boleh bilang sama Yvonne (anak pertama Margriet, red). Saya disuruh cukup mengaku kalau saya memerkosa Engeline,” kata Agus yang dinyatakan ide memerkosa pun datang dari Margriet.

Terkait pernyataan saksi sebelumnya yang mengatakan korban Engeline sempat ditaruh di lemari, Agus mengatakan bahwa hal itu hanya rekayasa yang dia susun bersama Margriet pasca jasad korban dikubur.

DENPASAR – Setelah dua hari lalu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Purwanta dkk menghadirkan terdakwa Margriet, Selasa (19/1) kemarin giliran terdakwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News