Massa Aksi Ingatkan Untuk Mewaspadai Provokator Pemilu

Massa Aksi Ingatkan Untuk Mewaspadai Provokator Pemilu
Kantor KPU. Foto: JPG/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Massa aksi yang mengatasnamakan 'Mahasiswa dan Masyarakat Penegak Keadilan' menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (26/4).

Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat mewaspadai adanya sejumlah pihak yang patut diduga berpotensi menjadi provokator pemilu.

Selain itu, massa aksi tersebut juga mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan ketenteraman dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. Jangan sampai muncul upaya-upaya menghasut rakyat.

"Sebelum dan sesudah pemungutan suara 17 April, beberapa figur seperti Amien Rais, Eggy Sudjana dan Bachtiar Nasir melontarkan pernyataan yang bernada mendorong people power, jika ada kecurangan pemilu. Saya kira ini perlu disikapi, karena Indonesia punya jalur Mahkamah Konstitusi untuk menyelesaikan sengketa hasil," ujar koordinator aksi Asril dalam orasinya.

Asril menegaskan, pihaknya mendukung penuh pernyataan Panglima TNI dan Kapolri yang akan menindak tegas segala bentuk gerakan yang berupaya mengganggu keamanan.

"Kabar hoaks, ujaran kebencian, dan tudingan fitnah yang berpotensi memantik konflik memang harus ditindak sesuai hukum berlaku," ucapnya.

Dalam aksinya massa juga menyoroti banyaknya petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia saat bertugas. Asril menyebut, itu merupakan pengorbanan dari pahlawan-pahlawan demokrasi.

"Karenanya, hentikan cara-cara mendelegitimasi KPU. Secara khusus kami juga mendukung penuh KPU. Kami sangat optimistis, penyelenggara pemilu tidak mudah diintervensi oleh pihak manapun. Tak perlu ragukan kredibilitas KPU. Tidak mungkin mereka mengkhianati demokrasi," pungkas Asril.(gir/jpnn)


Massa aksi di depan kantor KPU yang mengatasnamakan 'Mahasiswa dan Masyarakat Penegak Keadilan' mengajak seluruh elemen masyarakat mewaspadai adanya sejumlah pihak yang patut diduga berpotensi menjadi provokator pemilu.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News