Masuk Bearish Market, Penurunan Saham Merosot sampai 22 Persen

Masuk Bearish Market, Penurunan Saham Merosot sampai 22 Persen
Masuk Bearish Market, Penurunan Saham Merosot sampai 22 Persen
JAKARTA - Pasar finansial Indonesia tidak bisa lagi mengelak dari guncangan krisis global. Sebagai bukti, pasar saham Indonesia masuk kategori bearish market (penurunan harga saham secara umum dalam periode tertentu). Indikasinya, indeks harga saham gabungan (IHSG) terjungkal 22 persen lebih dari posisi tertingginya pada 1 Agustus lalu.

Penurunan tersebut sudah melampaui batas yang menjadi konsensus trader, yakni pasar dikatakan bearish jika anjlok 20 persen dari posisi tertingginya sepanjang sejarah. Pada perdagangan kemarin yang diharapkan terjadi rebound, IHSG justru terperosok 110,209 poin (3,22 persen) ke level 3.316,137. Penurunan IHSG kemarin menjadi yang terdalam jika dibandingkan dengan bursa unggulan di regional Asia.

Selain itu, krisis utang Eropa mengakibatkan asing hengkang dari pasar obligasi. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, investor asing menarik dana Rp 18,4 triliun atau USD 2 miliar dari obligasi pemerintah dalam kurun delapan hari hingga 21 September. Rupiah juga keok ke level terendah dalam 15 bulan terakhir.

Pada perdagangan valas kemarin (26/9), USD bertengger di level Rp 9.115, atau level paling lemah sejak 18 Juni 2010. Intervensi BI hanya mampu mengangkat sedikit sehingga di posisi Rp 9.050 per USD, melemah jika dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.950 per USD.

JAKARTA - Pasar finansial Indonesia tidak bisa lagi mengelak dari guncangan krisis global. Sebagai bukti, pasar saham Indonesia masuk kategori bearish

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News