Mau Bodyguard Cantik atau Ganteng? Tinggal Pencet...

Mau Bodyguard Cantik atau Ganteng? Tinggal Pencet...
Bodyguard cantik, (dari kiri ke kanan) Tiara, Cici dan Melly. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi kejahatan yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, menjadi pelajaran buat komisi antirasuah tersebut. Kejahatan bisa terjadi kapan dan di mana saja.

Menurut‎ Direktur Utama PT Lintas Aman Tarumanagara, Bayu Dani, KPK sebagai lembaga yang memeriksa kasus-kasus besar, harusnya menggunakan pengawalan pribadi. Dengan pengawal pribadi, pimpinan maupun penyidik KPK bisa terjamin keamanannya. Sebab, prinsip pengawal pribadi adalah bagaimana mengamankan orang yang dijaga.

"Sebenarnya yang butuh pengawal pribadi bukan hanya pejabat publik. Kalangan artis, pengusaha, ibu-ibu sosialita, dan orang-orang yang haters-nya banyak," ujar Bayu di Jakarta, Rabu (3/5).

Melihat hal itulah, Bayu membuat aplikasi pengamanan online bernama My Guards Indonesia untuk mencegah atau mengurangi risiko kejahatan terhadap customer dari tindak kejahatan di sekelilingnya. 

Pemesanan bodyguard ini menyediakan jasa pengawalan atau pengamanan pribadi melalui aplikasi mobile multi platform (iOS dan Android). “Seseorang akan lebih mudah memesan jasa pengamanan saat ingin beraktivitas untuk merasa lebih aman dan nyaman,” terangnya.

Aplikasi online penyedia jasa pengamanan ini termasuk hal baru di Indonesia. Untuk itu, Bayu mencoba memberikan hal yang berbeda terkait model rekrutmen untuk kebutuhan jasa pengamanan, baik personal maupun event-event tertentu.

Bayu mengatakan, dirinya telah menyiapkan banyak bodyguard untuk memenuhi kebutuhan customer yang ingin aktivitasnya aman dan nyaman. Setiap customer bisa memilih bodyguard-nya cowok ganteng atau cewek cantik.

‎"Ketika seseorang akan ke acara dan butuh pengawal, tinggal pencet aplikasinya, dua jam kemudian bodyguard ganteng dan cantik datang," ucapnya. (esy/jpnn)


Aksi kejahatan yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, menjadi pelajaran buat komisi antirasuah tersebut. Kejahatan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News