Mau Tahlilan, Ustaz Dicekik dan Diseret Pria Tak Dikenal

Mau Tahlilan, Ustaz Dicekik dan Diseret Pria Tak Dikenal
Wajah Ustaz Mastur Turmudzi (60), warga Kampung Awiluar Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu yang benjol usai dianiaya oleh orang tak dikenal. Foto: Ranga Jatnika/Radar Tasikmalaya

jpnn.com, TASIKMALAYA - Seorang ustaz di Kampung Awiluar RT/RW 01/02 Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Mastur Turmudzi (60) menjadi korban penganiayaan, Senin (25/2) malam.

Guru diniyah itu dicekik dan dipukul serta diseret oleh pria tak dikenal ketika hendak memimpin tahlilan. Dari keterangan yang dihimpun Radar Tasikmalaya, Ustaz Mastur hendak memimpin tahlil di salah satu rumah warga di Kampung Warung Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB.

Saat itu, Ustad Mastur berjalan melewati jalan setapak dan gang, namun di pertengahan jalan sekitar 50 meter sebelum sampai ke rumah tahlil, ada orang memanggilnya dengan alasan ada hal penting yang perlu dibicarakan. “Saya juga enggak tahu dia siapa,” ungkapnya.

Awalnya Ustaz Mastur tidak menggubris panggilan orang tidak dikenal tersebut, karena terburu-buru harus memimpin tahlil. “Saya jawab kalau memang perlu, nanti saja setelah tahlil," tuturnya.

Tanpa diduga pria itu mengejarnya dan menarik sorban yang dia kenakan hingga kain itu mencekik lehernya. Ustaz Mastur sempat terseret sejauh lima meter tetapi berhasil melepaskan jeratan sorbannya. Dia pun melakukan perlawanan dengan memukul wajah pelaku yang tertutup.

Mendapat perlawanan, pelaku balik memukul Ustaz Mastur sebanyak dua kali dan mengenai wajah bagian kanan. Ustaz Mastur pun langsung menyelamatkan diri dengan berlari ke rumah warga tempatnya melaksanakan tahlillan. “Sandal, payung, sorban sama peci juga saya tinggalin di sana (lokasi kejadian, Red),” jelasnya.

Setelah itu, Ustaz Mastur meminta tolong beberapa warga untuk mengambil barang-barang yang ditinggalkan di lokasi kejadian. Akan tetapi, dia belum banyak bercerita atas apa yang dialaminya. “Setelah selesai tahlillan baru saya ngomong ke warga (menceritakan kejadian),” katanya.

Menurut Ustaz Mastur, pelaku memiliki postur tubuh tinggi besar dengan jumlah dua orang. Keduanya tidak ditemukan ketika warga mencarinya di sekitar lokasi kejadian. “Ada dua orang waktu itu, satu lagi hanya melihat saja,” tuturnya.

Penganiayaan terhadap ustaz terjadi di Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Minggu malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News