Mega Berharap Mahfud Tak Oleng

Mega Berharap Mahfud Tak Oleng
Foto: Dok.JPPhoto
"Pak Mahfud jangan oleng lah. Sekarang ini banyak yang oleng. Kalau kita sudah oleng, lantas siapa lagi yang memimpin republik ini," kata Megawati.Terkait pematangan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, Megawati menyampaikan superpower seperti AS saja memerlukan lebih dari 200 tahun. Dalam waktu yang sangat panjang itu, konstitusi AS baru diubah dua kali. Sementara, di Indonesia sudah terjadi amandemen terhadap UUD 1945 sampai empat kali.

 

"Kita ini bukan main hebatnya untuk mengganti atau merubah," ujarnya.  Megawati mengakui saat amandemen konstitusi dilakukan, dirinya memang menjadi bagian dari proses tersebut. Karena saat itu dia masih menjabat presiden. Tapi, Megawati menyatakan itu karena dirinya tidak mampu mencegah amandemen.

 

"Janganlah kita terlalu banyak uji coba. Apakah ini betul sejalan dengan konstitusi kita, seperti yang dikehendaki visi Bung Karno," kata Megawati.  Dia mendorong agar saat ini dievaluasi apakah proses implementasi konstitusi sudah berjalan baik atau tidak.

 

Mahfud MD dalam pengantar diskusinya mengatakan untuk memimpin dengan konstitusi diperlukan adanya keberanian. Keberanian itu biasanya ditentukan oleh dua masa, yaitu masa lalu dan masa depan.

 

JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri prihatin dengan kondisi Mahkamah Konstitusi (MK) belakangan ini. Meskipun tidak disebut Megawati,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News