Mega for President
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Di tengah kegalauan yang rumit itu tiba-tiba muncul wacana untuk mengajukan Megawati sebagai calon presiden.
Wacana itu menggelinding beberapa hari terakhir dan mendapat respons beragam dari banyak kalangan.
Pendukung gagasan itu menganggap wacana itu wajar karena bagaimanapun Mega mempunyai hak demokratis sebagai warga negara untuk dicalonkan sebagai presiden.
Bagi yang tidak mendukung, gagasan itu dianggap sebagai kemunduran dan keputusasaan.
Ada cerita mengenai monyet menimbang roti yang sering diceritakan di kelas taman kanak-kanak.
Alkisah, seekor monyet menimbang sepotong roti untuk dibagi rata kepada dua temannya.
Si monyet membelah roti menadi dua potong dan meletakkannya di sebuah timbangan.
Ketika timbangan miring ke kiri, dia gigit roti di sebelah kiri.
Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Jokowi Bakal Menonton Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Kamar: Menang, Insyaallah
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo
- Cak Imin Mengaku Sudah Menitipkan Ini kepada Prabowo
- 5 Berita Terpopuler: Lulusan SMA Siap-Siap untuk Seleksi CPNS & PPPK, Ada Info Penting dari BKN, Begini