Mega for President
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Di tengah kegalauan yang rumit itu tiba-tiba muncul wacana untuk mengajukan Megawati sebagai calon presiden.
Wacana itu menggelinding beberapa hari terakhir dan mendapat respons beragam dari banyak kalangan.
Pendukung gagasan itu menganggap wacana itu wajar karena bagaimanapun Mega mempunyai hak demokratis sebagai warga negara untuk dicalonkan sebagai presiden.
Bagi yang tidak mendukung, gagasan itu dianggap sebagai kemunduran dan keputusasaan.
Ada cerita mengenai monyet menimbang roti yang sering diceritakan di kelas taman kanak-kanak.
Alkisah, seekor monyet menimbang sepotong roti untuk dibagi rata kepada dua temannya.
Si monyet membelah roti menadi dua potong dan meletakkannya di sebuah timbangan.
Ketika timbangan miring ke kiri, dia gigit roti di sebelah kiri.
Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi