Memudahkan Penyandang Tunadaksa, Bryan Raih Penghargaan

Memudahkan Penyandang Tunadaksa, Bryan Raih Penghargaan
Bryan ketika menerima penghargaan. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Dianggap memudahkan penyandang tunadaksa, mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Bryan Marojahan Hutauruk menerima penghargaan karya inovasi prodifabel dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum HAM kemarin (30/10). Penghargaan tersebut diserahkan pada momen wisuda ke-43 UM Surabaya di Dyandra Convention Center.

Temuan Bryan tersebut berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu di rumah. Konsepnya, alat itu mengandalkan suara. Bryan menjelaskan, alat tersebut berbasis bluetooth dan microcontroller. "Penyandang tunadaksa cukup menyebut perintah yang detail ke smartphone," katanya. Perintah tersebut lantas diproses smartphone yang sudah dilengkapi software dan perangkat tertentu.

Setelah itu, sinyal untuk perintah tersebut tersambung melalui bluetooth ke lampu yang dimaksud. Seketika lampu tersebut mati atau hidup sesuai dengan perintah yang diucapkan. "Cara itu sangat memudahkan penyandang tunadaksa dalam mengoperasikan lampu," ucapnya. Alat tersebut bisa dioperasikan dari jarak jauh, tapi maksimal hanya 27 meter.

Selain temuan Bryan, ada tiga karya lagi yang menerima penghargaan. Salah satunya, flash card anak retardasi mental. Dua lainnya adalah flash card dan metode think-pair-share untuk penyandang tunagrahita.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr dr Sukadiono bangga dengan capaian mahasiswanya. Dia mengatakan bahwa kampusnya memilki tagline Kampus Sejuta Inovasi. Karya Bryan dan kawan-kawan merupakan wujud dari tagline tersebut. "Kami juga ingin pencapaian ini menjadi budaya di kampus ini," katanya.

Sukadiono menjelaskan, karya tersebut merupakan tugas akhir mahasiswa. Dalam penggarapannya, mahasiswa dibimbing seorang dosen. Konsep dan rancangan selalu dikonsultasikan. Selain itu, mahasiswa diimbau untuk membuat karya yang berkontribusi terhadap penyandang disabilitas.

Selain penghargaan, DJKI Kemenkum HAM memberikan sertifikat HAKI kepada 14 inovator. Penghargaan itu diserahkan setelah pihak DJKI mengecek produk karya mahasiswa. Sukadiono berharap prestasi wisudawan tersebut menginspirasi adik angkatannya. Dengan begitu, mahasiswa bersaing dan berinovasi untuk mewujudkan karya yang luar biasa. Tentu karya yang memihak penyandang disabilitas. (riq/c11/any)

Temuan Bryan tersebut berfungsi menghidupkan dan mematikan lampu di rumah. Konsepnya, alat itu mengandalkan suara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News