Memulai Hidup

Oleh: Dahlan Iskan

Memulai Hidup
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Semula, di sambungan telepon itu, Syekh ingin memberi nama pesantrennya itu At-Tin.

Akan tetapi ia diingatkan oleh yang menelepon. Nama At-Tin sudah dipakai oleh Ibu Tien, istri Presiden Soeharto. Yakni untuk nama masjid di Taman Mini Indonesia Indah. "Ya sudah, Zaytun saja," jawab Syekh kala itu.

Buah Tin dan buah Zaytun memang disebut di Al-Qur'an di ayat yang sama. Disebut beriringan, bahkan dalam konteks sebagai sumpah Tuhan: "Demi Tin dan Zaytun''.

Syekh Panji memang bakat dagang. Sejak kecil. Ketika masih di sekolah dasar di Dukun pun, ia sudah menjalankan tugas jualan hasil bumi dan ternak.

Ayahnya memang kepala desa tetapi juga petani. Ia sering ke pasar menjual hasil pertanian dan ternak, seperti telur.

"Zaman saya kecil jual belinya masih lebih banyak pakai sistem barter," katanya. Sebagai anak dari keluarga Madura kerja seperti itu sudah biasa.

Istri Panji yang Sunda. Dari Banten. Banten yang Sunda: Umi Farida Al-Widad.

Umi inilah yang berdiri di barisan depan waktu salat Idulfitri yang lalu. Yang bikin heboh itu.

Tentu banyak pertanyaan bernada curiga: dari mana Syekh Panji mendapat uang begitu banyak. Membeli tanah 1.200 hektare, membangun pesantren Al Zaytun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News