Menaker Ida Fauziyah Bahas Isu Disabilitas Hingga Kompetensi di Pertemuan Pertama EWG

Menaker Ida Fauziyah Bahas Isu Disabilitas Hingga Kompetensi di Pertemuan Pertama EWG
Menaker Ida Fauziyah berbicara di hadapan delegasi anggota G20 dalam pertemuan pertama EWG yang berlangsung secara virtual dan dimulai pada Selasa (8/3). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan pertama Presidensi G20 Indonesia kelompok kerja bidang ketenagakerjaan atau "The First Indonesia Presidency G20 Employment Working Group (EWG) Meeting" digelar mulai hari ini (8/3) hingga 10 Maret di Jakarta.

Pertemuan yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara virtual tersebut membahas isu perlindungan tenaga kerja disabilitas dan strategi penyediaan tenaga kerja kompeten.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam forum tersebut mengungkapkan penyandang disabilitas adalah kelompok paling rentan ketika kehilangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.

Sebab, beban yang mereka rasakan akan terasa dua kali lipat lebih berat dibanding pekerja normal pada umumnya.

"Bagi penyandang disabilitas kehilangan pekerjaan bisa sangat memukul perekonomian," kata Menaker Ida Fauziyah di hadapan delegasi anggota G20.

Menurutnya, situasi ini akan menimbulkan beban yang tidak proporsional mengingat mereka perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menunjang keterbatasan fisiknya.

"Mereka membutuhkan perawatan khusus, seperti peralatan atau jasa tertentu guna mendukung aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

Menaker Ida mengatakan penciptaan lapangan pekerjaan yang layak dan inklusif menjadi salah satu solusi terbaik untuk melindungi penyandang disabilitas.

Menaker Ida Fauziyah membahas isu disabilitas hingga kompetensi dalam pertemuan pertama G20 ketenagakerjaan atau EWG yang dimulai hari ini, Selasa (8/3)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News