Mendagri Sebut Aksi Teror di Wina Dilakukan Teroris Islamis
jpnn.com, WINA - Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer menggunakan istilah "teroris islamis" untuk menyebut pelaku penembakan yang menewaskan tiga orang di Wina.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa (3/11), Nehammer mengulangi seruan agar masyarakat tetap di rumah.
Dia juga menyebutkan bahwa salah satu penyerang, yang mengenakan sabuk bahan peledak, adalah simpatisan ISIS.
Penyerang itu telah ditembak mati oleh polisi yang kini masih memburu penyerang lainnya.
"Kami mengalami serangan kemarin malam dari setidaknya satu teroris Islamis," kata Nehammer, yang menambahkan bahwa serangan itu merupakan upaya untuk melemahkan atau memecah belah masyarakat demokratis Austria.
Orang-orang bersenjata menyerang enam lokasi di Wina tengah pada Senin malam (2/11).
Para saksi menggambarkan orang-orang itu menembaki kerumunan di bar dengan senapan otomatis, karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan akibat wabah COVID-19.
Polisi mengkonfirmasi pada Selasa bahwa tiga warga sipil tewas dalam serangan itu, dan 15 orang lainnya terluka, termasuk seorang petugas polisi.
Istilah teroris islamis kembali terlontar dari mulut pejabat setelah terjadinya aksi teror di Wina, Austria
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Oknum Polisi Penembak Dua Debt Collector Serahkan Diri ke Propam Polda Sumsel
- Info Terkini Kasus Oknum Polisi Vs Debt Collector di Palembang, Oalah
- Sufmi Dasco Kecam Serangan Teroris di Gedung Konser Rusia
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow