Soal Penyerangan Terhadap Pemuka Agama

Mendagri: Semoga Kejadian di Santa Ludwina yang Terakhir

Mendagri: Semoga Kejadian di Santa Ludwina yang Terakhir
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku sedih atas penyerangan yang terjadi di Gereja St Ludwina, Desa Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2).

Apalagi peristiwa tersebut menyebabkan Romo Prier dan beberapa pengikutnya mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam.

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga mengaku sedih dengan serangan brutal yang menewaskan Pimpinan Pusat Persis HR Prawoto, Kamis (1/2). Tidak itu saja, dia juga cukup prihatin dengan yang dialami pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Cicalengka Bandung, Kiai Umar Basri, 27 Januari lalu.

"Kami merasa sedih, seharusnya menjaga kebinekaan, saling menghargai setiap WNI untuk memeluk agama dan keyakinan, yang saya kira diberikan kebebasan sebagaimana sila pertama Pancasila," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (12/2).

Tjahjo berharap kekerasan yang dialami pemuka agama di beberapa tempat dalam beberapa waktu belakangan, merupakan yang terakhir. Dengan demikian masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang.

"Sebagaimana arahan presiden, mari menjaga kerukunan antarumat beragama. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menindak atau mengusut kasus yang ada," kata Tjahjo.(gir/jpnn)


Mendagri Tjahjo Kumolo mengaku sedih atas penyerangan yang terjadi di Gereja St Ludwina, Desa Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2).


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News