Mendiknas Tolak Ide Tambah Jam Pelajaran Agama
Selasa, 18 Januari 2011 – 01:51 WIB
JAKARTA— Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, yang terpenting saat ini adalah pengembangan kemampuan dan karakter siswa. Hal ini lebih penting dari sekedar penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran Agama di sekolah. Penambahan jam pelajaran, kata Mendiknas, hanya akan membuat siswa semakin lelah. “Pendidikan pengembangan karakter di sini, misalnya mengunjungi tempat korban bencana alam. Selain itu, jika siswa yang berada di daerah, biasanya juga mengikuti belajar mengaji,” jelasnya.
“Soal penambahan jam pelajaran agama itu, sebenarnya bukan soal penambahan jamnya, tetapi bagaimana bisa mengembangkan kemampuan dan karakter akademik siswa di sekolah,” ungkap Mendiknas ketika ditemui usai rapat kerja (Raker) bersama Komisi X di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (17/1).
Baca Juga:
Mendiknas mengatakan, jika ada rencana untuk melakukan penambahan jam mata pelajaran, harus mengukur tingkat kelelahan siswa. Menurutnya, siswa sekolah mulai dari pukul 7.00 hingga pukul 13.00 sudah cukup membebani siswa. Hal tersebut, lanjut Mendiknas, belum termasuk dengan penambahan waktu untuk pendidikan pengembangan karakter.
Baca Juga:
JAKARTA— Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, yang terpenting saat ini adalah pengembangan kemampuan dan karakter siswa.
BERITA TERKAIT
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar
- Sumbangsih MMSGI Ciptakan Pendidikan yang Inklusif
- Hardiknas 2024: Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus, Catat Waktunya!
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global