Mengunjungi Kampung Ahmadiyah di Cisalada, Bogor

Punya Stasiun Televisi, Kampus, hingga KTP Internasional

Mengunjungi Kampung Ahmadiyah di Cisalada, Bogor
TEKUN: Para calon mubaligh Ahmadiyah saat belajar di ruang bahasa dan komputer di kampus Jamiah Ahmadiyah Indonesia di Parung, Bogor, Jawa Barat. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos

Selain rumah dinas, mubalig mendapat gaji. Sayangnya, Hidayat enggan membeberkan jumlah gajinya. Tapi, kisarannya Rp 2 juta. "Sekitar segitu lah. Pokoknya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap lelaki asli Cisalada tersebut.

Hidayat menjadi jamaah Ahmadiyah karena faktor keturunan. Ayah dan ibunya merupakan penganut aliran dari Qadiyan, India, itu saat pertama muncul di daerah Bogor. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi mubalig saat berusia 23 tahun.

"Yang kami lakukan hanya menyeru kepada umat untuk percaya terhadap kehadiran Imam Mahdi yang sudah datang. Yakni, Mirza Ghulam Ahmad. Disebutkan bahwa kita harus berbaiat meski harus mendaki gunung bersalju," ujarnya. (*/c5/iro)

Jumlah jamaah Ahmadiyah di Indonesia diklaim mencapai 500 ribu orang. Mereka tersebar di 330 cabang di seluruh wilayah Nusantara. Para penganut Ahmadiyah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News