Menilai Sirkulasi Elite Partai Politik Sejak Era Reformasi

Oleh: Juliaman Saragih

Menilai Sirkulasi Elite Partai Politik Sejak Era Reformasi
Pengurus Lembaga Kajian Isu Publik (LKIP) Juliaman Saragih. Foto: Dokpri for JPNN.com

Presiden PKS kelima Luthfi Hasan Ishaaq, yang menjabat 2009-2013. Namun pada tahun 2013, Hidayat mengundurkan diri karena ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi. 

Presiden PKS keenam Anis Mata, yang menjabat 2013-2015. 

Presiden PKS ketujuh Sohibul Iman, yang menjabat 2015-2020. Sejak berdirinya PKS hingga saat ini, telah melakukan pergantian ketua umum selama 7 (tujuh) kali.

9. Nasional Demokrat (Nasdem)

Partai NasDem adalah partai politik di Indonesia yang diresmikan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada 26 Juli 2011. Partai ini didukung oleh Surya Paloh yang merupakan pendiri organisasi masyarakat bernama sama yaitu Nasional Demokrat. 

Partai Nasdem telah mengikuti 2 (dua) kali pemilu yakni pada pemilu 2014 dan 2019. Dalam sirkulasi kepemimpinan pada level ketua umum, partai baru melakukan 2 (dua) kali pergantian ketua umum. 

Ketua umum pertama Patrice Rio Capella, yang menjabat 2011-2013.  Selanjutnya ketua umum Nasdem kedua adalah Surya Paloh, yang menjabat mulai 2013 hingga saat ini. 

Dari fakta tersebut di atas menunjukan bahwa ada beberapa partai politik yang belum beradaptasi dengan alam demokratisasi, sebagaimana roh atau spirit perjuangan era reformasi. Dituntut adanya reformasi dalam segala bidang, termasuk sirkulasi elite partai politik. 

Lembaga Kajian Isu Publik (LKIP) mencoba melacak sirkulasi elite partai politik sejak berdiri hingga saat ini dengan tujuan agar publik memiliki gambaran dan menilai sejauh mana partai politik menerapkan demokrasi dalam partai politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News