Menkes Turunkan Tim Jenguk Azka

Menkes Turunkan Tim Jenguk Azka
Muhammad Azka Arriziq (4), penderita penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS) mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Azra, Bogor, Selasa (26/7). AFNI/JPNN
Rusli mengatakan telah ada satu organisasi massa yang menyatakan kesediaan untuk ikut menggalang dana untuk Azka. Ormas yang sama juga telah sukses menggalang aksi koin untuk Salsabila di Pekanbaru. ‘’Ormas tersebut sudah menyatakan kesediaan untuk ikut membantu. Mudah-mudahan nanti dengan kepedulian kita bersama, bisa menolong nyawa Azka,’’ katanya.

Sementara itu dari dalam bilik kamar ICU, saat JPNN kembali menjenguk Selasa malam, tubuh mungil Azka masih terbaring dengan segala bentuk peralatan medis lengkap. Pernafasan bocah ini masih bergantung dengan ventilator. Seluruh organ tubuhnya lumpuh total. GBS telah menyerang persendian otot-otot Azka hingga ke paru-paru. Azka kini berpacu dengan waktu, antara pengobatan yang sangat mahal dengan nyawanya yang bergantung pada mesin-mesin.

GBS masih terbilang langka di Indonesia. Dari catatan statistik pasien GBS 1:40.000 dalam setahun. Rata-rata pasien akan pulih setelah 1 tahun mendapatkan perawatan yang benar. Dan hanya 3-4 persen dari jumlah penderita GBS yang mendapatkan perawatan ini baru pulih dalam waktu lama atau bahkan berakhir dengan kematian. Padahal untuk satu hari pengobatan saja, pasien GBS membutuhkan biaya hampir Rp20 juta.

DR. Dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP pada JPNN mengatakan, GBS memang terbilang langka, apalagi masih jarang ditemukan pada anak-anak di bawah usia 5 tahun seperti Azka. ‘’Penyakit ini cukup langka sehingga seringkali diagnosa baru ditegakkan setelah upaya pengobatan dilakukan justru untuk keadaan lain,’’ kata Aru. (afz/jpnn)

BOGOR - Muhammad Azka Arriziq (4), anak pasangan Anto Aryanto (42) dan Rinawati Rina (39), masih koma di ruang ICU Rumah Sakit Azra, Bogor. Keprihatinan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News