Mensos Tri Rismaharini Melapor Kepada KPK

Menurutnya, dari usulan daerah tersebut ada 5 juta warga yang diusulkan menerima bantuan.
"Dari usulan daerah kurang lebih hanya 5 juta yang diusulkan, yang rekapannya dari kami," katanya.
Namun, ada beberapa daerah, di antaranya Papua, NTT, dan enam daerah karena kondisi situasional yang secara aksesibilitas masih sulit dan sebagainya.
"Karena itu, kami secara terus-menerus termasuk ada data dari misalkan suku-suku yang ada di dalam hutan, kami akan terus sempurnakan sesuai dengan hasil Stranas dari KPK, yaitu padan dengan data kependudukan," tuturnya.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan bahwa data sangat berpengaruh terhadap akurasi penyaluran bansos.
"Tadi Bu Risma mengatakan ada 21 juta data ganda yang sebetulnya sudah dianggarkan makanya 21 juta data ganda itu dinonaktifkan kan berarti ada anggaran untuk 21 juta yang belum digunakan makanya kemudian Bu Risma meminta "update" yang dari daerah," katanya.
Menurutnya, KPK selalu mendorong agar data masyarakat yang kurang mampu atau miskin itu ditunggalkan.
"Jangan ada data lain selain DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Itu yang jadi acuan ketika dalam penyaluran bantuan sosial," kata Alex.
Kedatangan Mensos Tri Rismaharini alias Bu Risma ke KPK ternyata untuk melaporkan persoalan terkait data bansos.
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- KPK Periksa Direktur PT Visiland Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan di PT INTI
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera