Menteri Hanif Ingin Hilangkan Kesan Seram saat May Day

Menteri Hanif Ingin Hilangkan Kesan Seram saat May Day
Parade marching band. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN

"Dulu, setiap peringatan HUT RI diisi dengan karnaval, kegiatan yang positif dan kreatif. Kan masyarakat datang ingin menyaksikan, tidak ada kesan menakutkan," ujar Hanif.

Nah, kata dia, jika situasi dan kondisinya sudah seperti itu, kemasannya menarik, masyarakat hadir di sana, buruh bisa menyampaikan kampanye isu-isu yang ingin disampaikannya.

Sebaliknya, kalau formatnya masih demo-demo, masyakat justru menjauh dan buruh hanya berorasi untuk dirinya sendiri saja. "Padahal, esensi aksi demo itu kan aspiratif, untuk menarik perhatian publik," kata menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Akhirnya, lanjut Hanif, tujuan utamanya menarik simpati masyarakat tidak tersampaikan. Malah, yang didapat adalah antipati.

Pada peringatan May Day kali ini, Kemenakertrans bekerja sama dengan serikat pekerja/buruh, dan sejumlah perusahaan menggelar panggung hiburan, yang diisi oleh festival band dari kalangan buruh, Seventeen, dan grup band lainnya. Sebelumnya, digelar poco-poco, pelepasan burung, balon, dan aneka bazar dari sejumlah perusahaan.

Di sela-sela hiburan, para buruh menyempatkan berfoto selfie bersama Menaker M Hanif Dhakiri dan para pejabat di Kemnaker.

Presiden KSBSI Mudhofir mengucapkan terimakasih kepada Menaker yang telah membuka pintu dialog bersama serikat pekerja/buruh.

Dia mengakui, selama terjadi dialog antara SP/SB bersama Kemenaker, banyak keberhasilan yang dicapai dalam agenda perjuangan kaum buruh. Misalnya, kebijakan soak hunian murah untuk pekerja.

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus memikirkan bagaimana membuat format perayaan May Day dengan aktivitas yang lebih produktif,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News