Menunggu Seminggu, Akhirnya Air Bersih Datang juga

Menunggu Seminggu, Akhirnya Air Bersih Datang juga
Bantuan air bersih di wilayah yang mengalami bencana kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

Sesuai dengan rencana, Dusun Puncu dan Glidah akan didrop air dua hari sekali. Pengiriman air terus dilakukan hingga musim hujan nanti. ''Selagi ada usulan dari desa dan kecamatan, akan kami kirim air bersih,'' lanjut Soeko.

Bagaimana jika anggaran dropping air BPBD nanti kurang? Ditanya demikian, Soeko menyebut penanggulangan bencana kekeringan bisa menggunakan anggaran belanja tak terduga. ''Tidak usah khawatir,'' lanjutnya.

Sementara itu, kiriman air bersih ke Dusun Puncu dan Glidah kemarin disambut gembira oleh warga. Mereka rela mengantre agar jeriken dan timba bisa penuh terisi air.

Bahkan, mereka rela bolak-balik mengambil air agar punya stok untuk dua hari ke depan. ''Tadi bawa dua jeriken dan dua ember,'' kata Darsih, 55, warga Dusun Puncu, Desa Gampeng, lantas tersenyum senang.

Lebih jauh, Darsih mengatakan, warga Dusun Puncu menunggu bantuan air bersih sejak seminggu terakhir.

Pasalnya, air sumur warga mulai mengering. Walaupun masih ada air di sumur, kondisinya sudah keruh karena dangkal. Karena itu, air sumur tidak layak lagi dikonsumsi.

Sebagai gantinya, mereka harus mencari air ke tengah sawah atau sumber di hutan. Jaraknya sekitar 500 meter dari permukiman penduduk.

''Ini (air, Red) bisa untuk kebutuhan sampai tiga hari. Hanya untuk memasak dan minum,'' lanjutnya.

Warga yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih harus mencari air ke tengah sawah atau sumber di hutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News