Menyesal Gwadar

Oleh Dahlan Iskan

 Menyesal Gwadar
Dahlan Iskan di pedalaman Pakistan, dekat Kashmir. Foto: disway.id

Adapun Baluchistan adalah lambang kemiskinan. Keterbelakangan. Terisolasi. Mereka merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat. Yang mereka anggap  lebih sibuk memikirkan Punjab. Karena itu mereka memilih ingin merdeka.

Pakistan terus menumpas  gerakan separatis itu, tetapi mereka memiliki tempat persembunyian istimewa: Afganistan. Perbatasan bagian utaranya.

Pakistan selalu menuding India di belakang mereka. Termasuk rapatnya yang di Afganistan. Dan pembiayaannya.

Namun India selalu menepis tudingan itu. India justru menuding Pakistan. Yang berada di balik gerakan separatis di Kashmir. Yang ingin memisahkan diri dari India.

Saya sudah siap memasuki negara bagian yang tidak aman ini. Saya sudah melewati jembatan perbatasan kota Karachi. Mulai memasuki wilayah paling timur Baluchistan.

Tidak jauh dari jembatan itu mata saya menangkap sesuatu. Ada satu papan kecil yang ditancapkan di pinggir jalan. Saya memang jarang tidur di perjalanan. Ingin terus mengamati pemandangan sekitar.

Papan itu sudah kumuh. Tulisannya sudah kurang jelas. Tapi begitu nyata di mata saya. Bunyinya: Chinese Security Desk. Polisi Distrik Lasbela.

 Menyesal Gwadar

Saya pun jadi tahu: mengapa Amerika mundur dari proyek Gwadar. Sekian puluh tahun lalu. Demikian juga Singapura.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News