Merasakan Sulitnya Upaya Evakuasi Korban Merapi
Salah Sepatu, Tim Penyelamat Jadi Diselamatkan
Selasa, 09 November 2010 – 07:27 WIB

Merasakan Sulitnya Upaya Evakuasi Korban Merapi
Jawa Pos memang beberapa kali ikut proses evakuasi. Kadang dengan tim Disaster Victim Identification (DVI), kadang bersama relawan lokal seperti Satgana Cakra-PMI, kadang bersama TNI. Memang, ada banyak tim yang menyisir, mencari korban, dan mengevakuasinya. Proses evakuasi sendiri penting karena yang utama adalah mengidentifikasi siapa saja korbannya lantas mengebumikannya secara layak.
Meski tujuannya terlihat sederhana, pelaksanaannya tak sederhana. Banyak kesulitan untuk melakukannya. Hingga kemarin (empat hari pascaletusan besar Jumat, 5/11 dini hari lalu), tak ada satu pun yang bisa memastikan berapa persisnya jumlah dusun yang terhantam secara langsung oleh letusan Merapi. Sebab, masih sebagian yang disisir.
Praktis, hanya dua dusun yang benar-benar sudah disisir. Yakni, Dusun Bronggang Suruh dan Dusun Ngadingan. Keduanya di Desa Argomulyo. Untuk sementara, yang mulai disisir di kawasan Sleman adalah Dusun Ngancar.
Kesulitan penyisiran bisa dilihat dari waktu yang dibutuhkan tim. Sejak Sabtu (6/11) dusun ini disisir bergantian oleh tim DVI, Basarnas, dan PMI. Tapi, hanya pinggiran dusun yang terjangkau. Kemarin pagi misalnya. Jawa Pos datang ke sana menumpang tim gabungan evakuasi dari PMI-Kopassus yang berperalatan lengkap.
Berapa jumlah persisnya korban tewas akibat Merapi hingga kemarin sulit diketahui. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya upaya evakuasi. Wartawan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu