Misteri Cap Jempol di 400 Ribu Amplop Serangan Fajar Pak Bowo
jpnn.com, JAKARTA - KPK membuka 400 ribu amplop yang disita dalam kasus dugaan suap distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia yang diduga akan dipakai Bowo Sidik Pangarso melakukan serangan fajar.
Hingga Selasa (2/4), KPK telah membuka sebanyak tiga kardus dengan total uang Rp 246 juta dari total 84 kardus yang diamankan dari operasi tangkap tangan (OTT) itu.
Dari hasil pengecekan sementara, KPK menemukan fakta baru. Yakni, adanya cap jempol di seluruh amplop berisi uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu tersebut.
”Tidak ada nomor urut, yang ada adalah cap jempol di amplop tersebut,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah. ”Tapi sejauh ini fakta hukum yang ada itu masih terkait dengan kebutuhan pemilihan legislatif,” tegasnya.
BACA JUGA: Golkar Pecat Bowo Sidik Pangarso, Jabatannya Diberikan kepada Nusron Wahid
Selain fakta itu, KPK juga mendapat informasi pengemasan uang ke dalam 400 ribu amplop itu membutuhkan waktu selama satu bulan. Febri menerangkan, pihaknya akan membuka semua amplop di dalam kardus yang ditaksir berisi uang sekitar Rp 8 miliar itu.
”Memang butuh waktu yang cukup lama, sehingga kami baru bisa menyampaikan informasinya bertahap,” ungkapnya.
Febri menegaskan, temuan cap jempol di amplop sejauh ini masih terkait dengan operasi “serangan fajar” Bowo Sidik Pangarso yang bertarung dalam pemilihan legislatif Bowo di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah (Jateng) II dari Partai Golkar. ”Kami tegaskan (amplop cap jempol) tidak ada keterkaitan dengan kepentingan-kepentingan lain,” jelas Febri.
KPK akan membuka seluruh amplop yang diduga akan dipakai Bowo Sidik Pangarso untuk melakukan serangan fajar.
- Di Bawah Kepemimpinan Febrie, Jampidsus Tetapkan Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi
- Antisipasi Serangan Fajar, Bawaslu Siapkan Patroli Pengawasan
- Cegah Politik Uang, Bawaslu DKI Jakarta Gelar Patroli di Masa Tenang
- Kades Mau Pakai Dana Desa demi Capres? Jago di Pilpres Keok, Akibatnya Masuk Penjara
- Begini Pesan UAS Jika Ada Serangan Fajar Pada Pemilu 2024
- Dicegah KPK, Febri Diansyah Singgung soal Profesionalitas dan Iktikad Baik Advokat