Modal Tampan Saja tak Cukup

Modal Tampan Saja tak Cukup
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - CIHIDEUNG –  Pemilih perempuan di Kota Tasikmalaya dinilai cenderung lebih kritis dan rasional. Karena itu, figur pasangan calon (paslon) yang rupawan belum tentu dapat mempengaruhi pilihan para pemilih kaum hawa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya 2017.

Pengamat Politik Tasikmalaya Maulana Janah mengatakan pemilih yang berasal dari kalangan perempuan di Pilkada cenderung lebih mengutamakan figur bakal calon dibanding program visi misi yang akan dilakukan. 

“Sehingga apabila figur bakal calon mampu menunjukkan kewibawaan dan kemampuan branding personalnya baik. Maka akan berbanding lurus dengan kesukaan perempuan terhadap paslon tersebut,” ujarnya seperti diberitakan Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) hari ini (20/10).

Menurutnya, faktor pemilih perempuan yang memilih figur didasari dari pendidikan. Sedangkan yang memilih visi misi dan program mempunyai dasar pendidikan yang bagus. Sehingga mereka menggunakan analisa untuk memilih calon pemimpinnya. “Biasanya perempuan itu lebih selektif dan tidak mudah terbawa isu. Karena mereka biasanya menilai dengan nurani dan hati,” tuturnya.

Lelaki yang akrab disapa MJ tersebut menambahkan saat ini jumlah pemilih perempuan di Kota Tasikmalaya lebih dominan dibanding pemilih laki-laki. Sehingga wajar banyak bakal pasangaan calon yang memfokuskan membidik pemilih perempuan. 

Bahkan, untuk menarik dukungan tersebut tidak jarang istri dari bakal calon langsung turun ke masyarakat yang banyak basis suara perempuannya. “Karena perempuan dengan perempuan akan lentur komunikasinya, apalagi dengan membawa program yang mengutamakan perempuan,” tandasnya.(yfi/kim/ray/jpnn)


CIHIDEUNG –  Pemilih perempuan di Kota Tasikmalaya dinilai cenderung lebih kritis dan rasional. Karena itu, figur pasangan calon (paslon)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News