MPR: Jangan Hanya Mengejar Kekuasaan

MPR: Jangan Hanya Mengejar Kekuasaan
Anggota MPR dari Fraksi PKS, Jazuli Juwaini dan Firman Soebagyo dan Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro (kanan ke kiri) saat Diskusi Empat Pilar MPR di Press Room, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/6). Foto: Humas MPR

Firman menjelaskan bila Presiden dan atau Wakil Presiden berhalangan tetap maka MPR-lah yang memilih mereka.

Meski dalam kekuasaan ada ‘power sharing’ atau pembagian kekuasaan namun dirinya menghkawatirkan proses yang terjadi. Sebab ‘power sharing’ akan melemahkan check and balance.

“Untuk itu jangan sampai ‘power sharing’ melemahkan pengawasan kekuasaan,” tegasnya.

Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro, yang dalam kesempatan tersebut juga menjadi narasumber diskusi, menyebut hasil Pemilu 2019 akan menghasilkan koalisi besar. Bila koalisi besar terjadi maka akan membuat sistem ‘eksekutif heavy’.

Dari ‘eksekutif heavy’ inilah membuat apa yang dimaui oleh pemerintah akan diiyakan oleh parlemen.

“Ini pernah terjadi dalam era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” tuturnya.

Bila ‘eksekutif heavy’ terbangun maka check and balance akan susah terjadi.

Untuk itu dirinya mengajak civil society, media massa, untuk melakukan pengawasan. Check and balance menurut alumni Universitas Jember itu penting agar demokrasi berjalan efektif.

Partai politik dibangun untuk mengejar kekuasaan namun harus diimbangi dengan nurani dan mendahulukan kepentingan bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News