MPR Mengimbau Demokrasi dan Nomokrasi Harus Jadi Panduan Hidup

''Tahun depan disebut sebagai tahun politik sehingga perlu rekomendasi hukum tata negara yang tepat sehingga yang dihasilkan dari FGD ini sangat relevan,” paparnya.
Ketua Keluarga Alumni Fakultas Hukum (KAFH) Unsoed itu meminta para peserta FGD untuk mengevaluasi sistem hukum tata negara yang ada.
''Penting juga mengevaluasi apakah implementasi undang-undang kita sudah sesuai dengan harapan masyarakat” tuturnya.
Masyarakat diberi ruang kebebasan dalam bersikap dan menyatakan pendapat.
Namun, struktur hukum tidak kuat.
Menurut dia, hal tersebut akan menimbulkan permasalahan hukum.
“Di sini pentingnya demokrasi dan nomokrasi berjalan dengan imbang,” tegasnya.
Ma'ruf menjelaskan, demokrasi dan nomokrasi harus menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti Pancasila yang harus dipahami secara menyeluruh.
Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono memaparkan refleksi perkembangan hukum kenegaraan 2021 dan proyeksi 2022
- Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Bung Komar Dorong MPR Bikin Tim Kajian
- Pabrik BYD Belum Beroperasi Secara Aktif, Tetapi Sudah Diganggu Ormas
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Pengamat BRIN: Wapres Gibran Berperan untuk Perkuat Demokrasi Sipil