Museum Holocaust

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Museum Holocaust
Kamp Konsentrasi NAZI di Auschwitz, Polandia. Foto: Antoni/JPNN.com

jpnn.com - Holacaust adalah peristiwa pembunuhan berencana terhadap ras Yahudi oleh Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua.

Peristiwa ini diyakini sebagai pembunuhan terencana dan sistematis terbesar di dunia. Korban Holocaust diyakini berjumlah jutaan. Mereka meninggal di kamp-kamp kerja paksa dan di kamar-kamar gas beracun di beberapa kamp pengungsian di Eropa sejak 1940 sampai 1947.

Sampai sekarang Holocaust tetap menjadi kontroversi. Ada yang melestarikan memori terhadapnya sebagai pengingat kepada seluruh dunia akan kejamnya politik rasis yang diterapkan oleh rezim Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Ada yang menyangkal keberadaan peristiwa Holocaust, dan menganggapnya sebagai rekayasa politik Zionis untuk memberi pembenaran terhadap pendirian negara Yahudi Israel di tanah Palestina.

Kontroversi Holocaust terjadi di seluruh dunia, membelah opini politik menjadi dua kelompok yang saling bersitegang. Kekejaman Hitler yang melampaui batas kemanusiaan dikutuk.

Namun, kekejaman yang dilakukan Yahudi Israel terhadap warga Palestina juga menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab.

Bagainana mungkin, sebuah bangsa yang menyelamatkan diri dari penjajahan dan pembunuhan masal kemudian melakukan kekerasan terhadap bangsa lain yang sama-sama minoritas? Bangsa Yahudi lari dari Eropa menuju Palestina untuk mendirikan negara sendiri.

Namun, kemudian dalam proses itu bangsa Yahudi melakukan berbagai kekejaman dan pelanggaran hak asasi terhadap bangsa Palestina yang sudah terlebih dahulu eksis.

Ketika berdiri museum Holocaust di Tondano, beberapa organisasi Islam Indonesia melakukan protes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News