Museum Holocaust

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Museum Holocaust
Kamp Konsentrasi NAZI di Auschwitz, Polandia. Foto: Antoni/JPNN.com

Siapa pun yang membuat komentar kritis terhadap Holocaust akan dicap sebagai anti-semit dan akan dibulli secara internasional dan dipaksa meminta maaf. Terbaru, aktris berkulit hitam Whoopi Goldberg dipaksa meminta maaf (31/1) karena berkomentar bahwa Holocaust bukan masalah rasial, karena terjadi di antara sesama orang kulit putih.

Goldberg tidak secara eksplisit menyangkal keberadaan Holocaust. Ia secara implisit ingin mengatakan bahwa orang-orang kulit putih telah melakukan tindakan yang sama terhadap orang-orang kulit hitam.

Goldberg secara implisit mengatakan bahwa holocaust orang kulit putih terhadap orang kulit hitam lebih masif dan kolosal.

Goldberg dikecam secara luas dan akhirnya meminta maaf. Mempertanyakan Holocaust adalah tindakan tabu yang tidak bisa ditoleransi. Holocaust menjadi kebenaran yang tidak boleh lagi dipertanyakan atau dikritisi.

Namun, bagi intelektual Amerika keturunan Palestina, Edward Said, Holocaust dan Palestina justru menjadi pertanyaan penting yang harus memperoleh jawaban. Keberadaan pemerintah Yahudi Israel di Palestina adalah ironi terbesar dalam sejarah geopolitik internasional.

Edward Said mempertanyakannya dalam ‘’The Question of Palestine’’. Mengapa orang-orang di seluruh dunia membela Yahudi dari kebrutalan Nazi Jerman, tetapi tidak membela bangsa Palestina dari kekejaman banga Yahudi? Itulah pertanyaan besar mengenai Palestina.

Penyekapan oleh Hitler terhadap Yahudi dalam kamp-kamp raksasa adalah kekejaman kemanusiaan yang tidak termaafkan. Namun, mengapa sekarang terjadi penyekapan yang sama oleh rezim Yahudi Israel terhadap bangsa Palestina? Edward Said menuntut jawaban atas pertanyaan itu.

Pertanyaan itu menjadi pertanyaan kemanusiaan yang universal. Semua orang di seluruh dunia, yang mempunyai rasa kemanusiaan dan keadilan, harus punya pertanyaan itu, dan berusaha menemukan jawabannya.

Ketika berdiri museum Holocaust di Tondano, beberapa organisasi Islam Indonesia melakukan protes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News