Nama – nama Caleg Petahana Diprediksi Bakal Terpental

Nama – nama Caleg Petahana Diprediksi Bakal Terpental
Warga usai menggunakan hak suaranya di TPS 88 Kedaung Kaliangke, Jakarta Barat, Rabu (17/4). Foto: Soetomo Samsu/jpnn

Tagel berharap dengan hasil suara yang telah diperolehnya saat ini, ke depan agar lebih saling bahu-membahu di internal partai. “Kembali dengan sistem yang ada. Kita harus bahu membahu, tidak bisa sendiri menonjolkan diri, dan harus ada kerjasama yang baik. Namun untuk di tingkat kabupaten kita bisa rebut tiga kursi,” tandasnya.

Melihat kondisi saat ini, Tagel mengaku tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa. Hanya saja bagi yang diprediksikan lolos dan nantikan akan jadi, ia berharap janji-janji para celeg ditepati kepada masyarakat agar bisa terpenuhi.

“Kalau di lapangan kita kan tidak tahu berapa janji yang diberikan kepada masyarakat. Kemudian untuk Gianyar agar lebih baik ke depannya, masyarakat bisa berekpresi dengan bebas, tanpa tekanan, dan intervensi,” imbuh Tagel.

Dikatakan salah satu partai bisa berpengaruh, ia mengaku tidak lepas dari kekuasaan. Mulai dari kekuasaan sehingga adanya sebuah peluang, kemudian secara struktural dapat dipengaruhi. Mulai dari tingkat paling rendah di banjar hingga pada kecamatan.

“Tidak salah juga, karena siapa yang berkuasa pasti akan menggerakkan itu. Namun jangan sampai menganaktirikan masyarakat yang lainnya saja,” tandasnya.

Nama lainnya dari dapil Gianyar yang diperkirakan tidak lolos ke dewan Renon adalah politisi Golkar, Made Dauh Wijana. Meski demikian, Dauh mengaku akan tetap menghormati keputusan KPU dan hasil akhir akan diterimanya secara ikhlas.

“Kita sebagai caleg sudah berjuang, menghabiskan tenaga, pikiran, dan waktu. Bahkan sejak enam bulan lalu saya juga sudah mulai turun ke masyarakat langsung. Sedangkan hasil pemilu yang masih proses pleno gambarannya sudah tampak. Mungkin kinerja saya belum diyakini dan sesuai keinginan masyarakat, namun tetap saya terima secara legowo,” terangnya.

Ia mengaku selama ini tetap menghormati aturan main apa yang berlaku. Terlebih ia lebih berjalan secara nomatif, berbuat yang sesuai aturan, dan tetap saling menghormati. “Mungkin memang masyarakat belum merasakan kinerja saya. Karena satu tahun sebagai pengganti antar waktu (PAW) Cok Ibah, belum dirasa cukup. Mulai dari mewakili dari kinerja atau apanya yang dinilai,” tukas dia.

Berdasar hasil penghitungan suara sementara, ada sejumlah caleg petahana diperkirakan gagal di Pemilu 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News