Nawacita Jilid II, Pak Jokowi Jangan Lupakan Soal Pendidikan

Nawacita Jilid II, Pak Jokowi Jangan Lupakan Soal Pendidikan
Presiden Joko Widodo saat membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada para siswa di SMK Negeri 3, Kota Kupang, Provinsi NTT, Senin (8/1). Foto: Setpres RI

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator relawan pendukung Jokowi, Balad JKW, M. Muchlas Rowie mengapresiasi enam poin Nawacita Jilid II yang digulirkan PP Muhammadiyah.

Menurutnya, usulan tersebut sudah sesuai dengan nilai luhur Pancasila.

"Jika mengacu pada Pancasila, maka apa yang diusulkan PP Muhammadiyah tersebut wajar dan sudah sepatutnya seperti itu. Bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara kita harus bersandar pada nilai-nilai keagamaan. Dalam bidang apa pun, nilai-nilai itu harus mengejawantah, ada dalam denyut nadi rakyat Indonesia,” ujar Muchlas di Jakarta, Selasa (7/8).

Terkait poin-poin Nawacita yang diusulkan PP Muhammadiyah tersebut, Muchlas menggarisbawahi poin kedaulatan bangsa dan restrukturisasi pendidikan.

Tentu saja ini terkait dengan revolusi industry 4.0 dan bonus demografi yang sedang dan akan Indonesia hadapi saat ini.

“Seperti seringkali disampaikan Pak Jokowi bahwa, yang paling diuntungkan sekaligus ditantang kesiapannya ketika revolusi industry 4.0 betul-betul datang adalah kalangan muda. Untuk menyiapkan hal itu, maka restrukturisasi pendidikan menjadi kunci utamanya,” imbuhnya.

Karena itu dalam upaya mewujudkan poin kedaulatan bangsa dan negara melalui restrukturisasi pendidikan nasional sebagaimana yang ditawarkan PP Muhammadiyah, Balad JKW menilai aspek peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan perlu untuk terus mendapatkan perhatian.

“Pemerintah sebetulnya telah menggulirkan Program Indonesia Pintar yang manfaatnya bagi masyarakat tidak mampu sangat terasa. Ini sangat membantu karena begitu jelas keberpihakan kepada masyarakat miskin agar hak anak-anak mereka mengenyam pendidikan terpenuhi. Ke depan, perlu untuk diperluas dengan terus memuktahirkan data agar tepat sasaran dan memperluas jangkauannya hingga ke daerah-daerah terpencil dan terluar,” ujar pemilik Monday Media Group ini.

Program Indonesia Pintar yang dijalankan pemerintahan Jokowi bagi masyarakat tidak mampu sangat terasa manfaatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News