Newmont Pangkas Karyawan Asing
Rabu, 03 Oktober 2012 – 08:33 WIB

Newmont Pangkas Karyawan Asing
JAKARTA - Untuk menekan biaya produksi, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) berencana memangkas jumlah tenaga kerja tahun ini. Langkah tersebut dilakukan seiring turunnya target produksi perusahaan tambang emas dan tembaga itu. Meski begitu, pemerintah sepertinya tidak akan menyetujui pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran itu. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku belum mengetahui rencana Newmont tersebut. Namun, Jero menilai rencana PHK itu tidak sesuai dengan tagline Kementerian ESDM yang mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja. "Itu tidak sesuai semangat kita," tegasnya.
"Kita akan bedakan antara (pekerja) ekspatriat dengan yang nasional. Untuk ekspatriat (yang di PHK) kira-kira 20 persen, kalau karyawan nasional hanya 2,8 persen," ujar Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto setelah peringatan hari jadi pertambangan dan energi ke-67 di Kantor Kementerian ESDM kemarin. Jumlah karyawan NNT di pertambangan Batu Hijau diperkirakan mencapai 8.000 orang.
Martiono mengatakan, keputusan itu diambil berdasar pertimbangan yang matang sesuai kebutuhan perusahaan. Namun, jika ada permintaan dari pemerintah agar pengurangan karyawan itu ditunda, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membahas kembali. "Kita akan lihat dan pertimbangkan. Namanya juga rencana," tukasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Untuk menekan biaya produksi, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) berencana memangkas jumlah tenaga kerja tahun ini. Langkah tersebut dilakukan
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini 5 Mei, Kompak Naik
- ICMI Travel dan Bank Mandiri Teken MoU Terkait Pembiayaan Umrah
- Ini Kawasan Hunian Premium Baru di Karawang dekat dengan RS Jantung dan Sarana Kereta Cepat
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China