Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit, Ahli Waris: Kok Tega Sekali

Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit, Ahli Waris: Kok Tega Sekali
HISTORIS: Museum Jamu Njonja Meneer yang berlokasi di jalan Raya Kaligawe Km.4, Semarang, jawa Tengah. FOTO: JOKO SUSANTO/JAWA POS RADAR SEMARANG/JPNN

Misalnya, bagi bank yang mau menyalurkan kredit untuk usaha jamu.

 Sebab, bunga tinggi membuat pengusaha jamu sulit berkompetisi dan sulit bersaing dengan produk asing.

Selain itu, Charles ingin pemerintah membuka pasar jamu lewat ritel nasional agar pasar bisa tersentuh secara lebih masif.

”Seperti di Korea, semua orang minum ginseng. Nah, kita orang minum jamu dibilang kuno, bagaimana mau dilestarikan warisan budaya ini?” tuturnya.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini menyatakan, masalah yang mendera PT Nyonya Meneer itu adalah bentuk ketidakmampuan korporasi dalam menghadapi perubahan tren persaingan usaha.

Pailitnya perusahaan sebenarnya menolong perusahaan agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.

”Pailit itu ditetapkan karena misalnya (perusahaan, Red) tidak bisa menutup utang atau membayar pegawai sehingga produksinya berhenti. Kalau perusahaan terus dipaksakan berjalan, kerugiannya bisa bertambah besar,” ungkapnya. (rin/c23/sof)

PT Nyonya Meneer (PT Nyonya Meneer) menghadapi kenyataan pelik dua tahun jelang usianya yang menginjak seabad.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News