Obama Pimpin Penghormatan Terakhir

Sebelum Menembak, Pelaku Dicegat Polisi

Obama Pimpin Penghormatan Terakhir
Obama Pimpin Penghormatan Terakhir
TUCSON - Sedikitnya 14.000 orang memadati gedung basket University of Arizona Rabu siang waktu setempat (12/1). Bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama, mereka memberikan penghormatan terakhir kepada enam korban insiden penembakan di Kota Tucson, Pima County, Negara Bagian Arizona. Sementara, investigasi terhadap Jared Loughner menghasilkan fakta baru.

"Saya yakin, kita bisa menjadi lebih baik," tandas pemimpin 49 tahun itu sebagaimana dilansir Associated Press kemarin (13/1). Didampingi sang istri, Obama menyatakan bahwa insiden maut Sabtu lalu (8/1) membuatnya sadar bahwa kejahatan tidak bisa sirna dari dunia. Tapi, menurut dia, manusia bisa meminimalkannya lewat interaksi yang baik dengan sesama.

"Daya yang menyatukan kita, jauh lebih kuat daripada daya yang memecah belah kita," lanjut bapak dua putri tersebut. Obama juga mengatakan bahwa insiden yang melukai sedikitnya 13 orang itu tidak semata-mata terjadi karena pelanggaran norma atau kondisi mental pelaku. Karena itu, dia mengimbau seluruh rakyat tetap menjunjung tinggi norma sosial agar bisa hidup dalam harmonisasi dengan sesama.

Dalam pidatonya, Obama juga mengapresiasi keberanian beberapa warga Tucson yang sukses melumpuhkan Loughner Sabtu pagi lalu. Terutama, aksi heroik seorang warga perempuan yang nekat merebut senjata Loughner ketika beberapa pria bergelut dengan pelaku. Tapi, presiden kulit hitam pertama Negeri Paman Sam itu juga memuji dokter dan perawat yang sigap memberikan pertolongan medis kepada para korban.

TUCSON - Sedikitnya 14.000 orang memadati gedung basket University of Arizona Rabu siang waktu setempat (12/1). Bersama Presiden Amerika Serikat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News