Optimistis Resesi Ekonomi Global Tidak Berdampak pada Indonesia

Optimistis Resesi Ekonomi Global Tidak Berdampak pada Indonesia
Narasumber diskusi dan seminar singkat bertema “Resiliensi Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global”. Foto: dok. ipol.id

Menurut dia, peran pers penting sebagai penguat amplifier kebijakan yang akan dikeluarkan baik oleh pemerintah, lembaga dan LSM agar perekonomian Indonesia bisa bertahan, pulih dan bahkan bangkit dari situasi yang serba-tak pasti ini.

Narasumber yang hadir sebagai pembicara adalah Staf Ahli bidang Pembangunan Daerah pada Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Ekonom Ahli Grup Perumusan & Implementasi, Kebijakan Ekonomi Keuangan Daerah (KEKDA) pada Kantor Wilayah BI Provinsi DKI Jakarta Muhamad Shiroth, dan Center of Macroeconomic and Finance INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) M Rizal Taufikurahman.

Pada kesempatan yang sama, ipol.id juga bermaksud menggelar kegiatan uji kompetensi wartawan yang melibatkan media massa dan bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

“Tujuannya dalam rangka meningkatkan literasi terkait perekonomian nasional, sekaligus meningkatkan kapasitas SDM pers, maka kami menggelar rangkaian acara ini,” kata M Solihin.

Dalam diskusi, Rizal Taufikurahman memprediksi resesi ekonomi global akan benar-benar terjadi pada 2023.

Bahkan, akan berimbas pada banyak negara, tak terkecuali negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

“Saya kira Indonesia tahun ini secara global memang kondisi ekonominya gelap. Namun, gelap dalam konteks bukan gelap gulita, tetapi memang berat untuk menghadapi perekonomian sekarang,” ujar Rizal.

Meski begitu, resesi ekonomi global tidak begitu berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Krisis keuangan, pangan, dan energi global yang terjadi saat ini, ditambah tekanan inflasi menjadikan dunia dibayangi ancaman resesi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News