Pajak Smart

Oleh Dahlan Iskan

Pajak Smart
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Berita-berita NYT –juga Washington Post dan CNN– memang selalu dibilang palsu oleh Trump. Sampai pengikutnya pun percaya bahwa New York Times tidak bisa dipercaya.

Tidak hanya itu. New York Times juga menulis bahwa selama 15 tahun, Trump hanya membayar pajak lima tahun. Yang 10 tahun tidak membayar pajak.

Pada 2018, ketika sudah menjabat presiden, Trump punya pendapatan 434,9 juta dolar. Tapi dilaporkan mengalami rugi 47,4 juta.

Fantastis. Keterlaluan.

Namun kita tidak bisa langsung mengatakan Trump menggelapkan pajak. Dalam dunia perpajakan ada istilah ''menggelapkan pajak'' itu dilarang, tetapi ''menghindari pajak'' itu boleh.

Semua itu baru bisa dinilai kalau publik sudah bisa melihat pelaporan pajak Trump. Mungkin kini kian banyak yang ingin tahu, seperti apa bentuk pelaporan pajak Trump itu –barangkali untuk ditiru.

Menurut NYT, ketika Trump dua tahun menjabat presiden ia mendapat penghasilan USD 73 juta hanya dari luar negeri. Juga hanya dari sektor golf.

Termasuk USD 3 juta dari Irlandia, USD 2,3 juta dari India, USD 2 juta dari Filipina, dan USD 1 juta dari Turki.

New York Times menyebut Trump membayar pajak federal USD 750 di tahun ia mencalonkan diri sebagai presiden. Itu berarti hanya kurang dari Rp 15 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News