Pak Moeldoko Sekarang Sibuk Urus Padi dan Sawah

''Saya bisa pastikan bahwa dengan menanam padi ini, yang umumnya usia padi itu hanya 70 hari, di lahan-lahan yang memiliki irigasi yang bagus, bisa (setahun) empat kali panen. Karena itu, ke depan, kita tidak perlu melakukan impor. Sebab, petani akan menyediakan beras secara optimal sesuai dengan keinginan masyarakat dan pemerintah,'' ujarnya.
Jika varietas baru yang dikembangkan tersebut memang bisa memasyarakat, Moeldoko menjamin program kedaulatan pangan pemerintah bisa terwujud karena padi jenis itu cukup memiliki daya tahan terhadap hama.
''Berikutnya, memiliki daya tahan terhadap lingkungan. Tidak mudah roboh meski angin cukup kencang karena anomali cuaca. Jadi, itu cukup memberikan jaminan untuk kita,'' ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jember Sucipto juga optimistis kualitas varietas M 400 yang dikembangkan saat ini bisa lebih bagus.
Apalagi, terbukti, panen perdana menghasilkan padi dengan kapasitas tinggi.
''Kami berharap pemerintah bisa memberi kami bantuan padi dengan varietas unggul. Salah satunya adalah varietas seperti punya Moeldoko ini, M 400,'' ujar Sucipto.
Kasub Divre Bulog Jember Khozin, Kepala Dinas Pertanian Jember Maskur, dan tokoh masyarakat lain hadir dalam panen raya padi tersebut. (jum/was/aro/c23/diq/jpnn)
Mantan Panglima TNI Jenderal (purnawirawan) Moeldoko bersama kelompok tani di Indonesia sedang mengembangkan varietas baru jenis padi. Varietas baru
Redaktur & Reporter : Natalia
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan