Pancasila dan Perdamaian Dunia

Oleh: Surya Fermana

Pancasila dan Perdamaian Dunia
Surya Fermana. Foto: Dokumentasi pribadi

War on teror, Perang di Ukraina dan perang dagang adalah bagian dari reaksi kontra reaksi terhadap gerakan universalisatis liberalisme Barat.

Indonesian tidak pernah terlepas dari dampak pertarungan-pertarungan besar tersebut.

Runtuhnya Orde Lama, munculnya Orde Baru, Reformasi, maraknya terorisme dan separatisme bagian dari dampak benturan ideologi dan peradaban.

Indonesia masih bisa bertahan eksis karena Pancasila yang sudah mengakar pada bangsa Indonesia.

Hingga saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi derasnya arus liberalisasi-hedonisme dan ideologi transnasional sebagai dampak dari globalisasi dan terbukanya ruang cyber.

Dampak buruk dari masuknya ideologi impor itu adalah menjauhkan bangsa Indonesia dari nilai Pancasila yang moderat dan terjerumus dalam sikap ekstrem.

Dalam spektrum ideologi, ada dua ekstrem yaitu Kanan (Far Right) dan Kiri (Far Left).

Ekstrem kanan sikap sangat berlebihan terhadap identitas komunal seperti ras, agama, bangsa, dan suku.

Sudah seharusnya kita memperkuat internalisasi Pancasila untuk menghadapi gejolak internasional dan domestik bahkan menjadi solusi bagi perdamaian dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News