Panda Nababan Lawan Peradilan Sesat Lewat Buku
Rabu, 19 Oktober 2011 – 17:17 WIB
Namun sampai hari ini, Panda mengaku tak menerima jawaban resmi dari KPK atas pengaduannya itu. "Upaya untuk melakukan kritik dan perbaikan KPK ini sering ditanggapi para pimpinan KPK secara paranoid. Kritik dianggap sebagai usaha dari para koruptor untuk memperlemah KPK. Corruptor fight back itulah yang kemudian digembar-gemborkannya. Koreksi terhadap KPK itu dianggap sebagai suara dari orang yang pro koruptor. Ini persis cara berfikir Orde Baru,” paparnya.
Ketua DPD PDIP Sumatera Utara itu juga menegaskan, tujuan pembentukan KPK adalah meningkatkan pemberantasan korupsi secara signifikan. Tetapi menurut Panda, saat ini justru KPK diisi oleh petualang politik.
“KPK dipimpin advonturir politik. Asyik membuat pernyataan-pernyataan yang tidak mencerminkan ucapan dari seorang pemimpin penegak hukum. Pernyataan-pernyataannya lebih banyak untuk pencitraan. Tong kosong nyaring bunyinya," kata Panda. "Lihat kasus bank Century sudah dua tahun ditangani KPK, kok tidak bisa menangani kasus Century seperti pragmatisnya menangani cek pelawat," tudingnya.
Menurutnya, yang paling berbahaya dalam upaya pelemahan KPK bukanlah serangan-serangan dari luar KPK. Tetapi kelemahan dan kekurangan terjadi karena prilaku-prilaku orang yang di KPK sendiri. Terutama para pimpinan KPK yang sudah mau pensiun ini. "Mereka inilah yang sebenarnya menghancurkan KPK dari dalam. Kita sudah saksikan drama daripada komite etik yang menyesakkan itu dan sangat kental membela diri," tandasnya. (kyd/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR-RI yang kini mendekam di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta , Panda Nababan, terus melawan putusan pengadilan yang dijalaninya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan