Pansel Capim KPK Masih di Trek yang Benar

Pansel Capim KPK Masih di Trek yang Benar
Komisi Pemberantasan Korupsi. Foto: dokumen JPNN.Com

“Kalau memang kritik itu masuk akal, silakan ambil. Kalau kritik itu emosional, tak perlu dihiraukan karena akan mengganggu kinerja Pansel. Sepanjang kerja Pansel sesuai aturan main, saya kira terus jalan saja,” paparnya.

Dia menilai setiap capim KPK apa pun latar belakangnya punya hak yang sama, sehingga Pansel harus tetap bertindak objektif, independen dan profesional meskipun ada resistensi dari kalangan aktivis antikorupsi yang menolak kehadiran polisi dan jaksa di KPK.

“Bukankah tanggung jawab pansel kepada presiden?” ujarnya.

Muradi juga menyoroti kritik terhadap calon dari Polri yang diasumsikan akan men-down grade kasus Novel Baswedan, penyidik senior KPK yang mengalami teror.

“Itu kecurigaan yang tanpa dasar,” terangnya.

Soal banyaknya capim KPK yang belum menyerahkan LHKPN, menurut Muradi, hal itu bukan sesuatu yang mutlak.

Sebab, mereka baru menjadi calon, belum terpilih menjadi pimpinan KPK.

“Kecuali bila sudah terpilih, mereka wajib menyerahkan LHKPN ke KPK,” tandasnya. (jos/jpnn)


Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi menilai Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih di jalur yang benar dalam menjalankan tugas.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News