Papua Nugini: Australia Tak Perlu Takut Pengaruh China
Nagora Bogan, mantan komisaris Komisi Pendapatan Internal Papua New Guinea, mengatakan proyek tersebut menunjukkan bahaya pinjaman besar tanpa prosedur manajemen pembangunan yang baik untuk mengelola pinjaman tersebut.
"Saya kira pada umumnya orang-orang menginginkan pembangunan, tetapi pembangunan harus dilakukan di mana kita memiliki kemampuan untuk membayarnya dan harus dilakukan secara transparan," katanya.
Meningkatnya kehadiran China tidak hanya terbatas pada pinjaman kepada pemerintah.
'Warga Australia tidak ambil risiko'
Bisnis-bisnis di negara Cina, kebanyakan milik negara, juga bersaing dengan kontrak swasta.
Produsen makanan Ian Chow menggunakan kontraktor China menggunakan kontraktor China untuk membangun pabrik biskuit senilai $40 juta, sekitar Rp 400 miliar di Lae, Papua Nugini
"Saya rasa bagus," katanya.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka