Para Pendonor Darah 100 Kali dapat Cincin Emas dari PMI

Para Pendonor Darah 100 Kali dapat Cincin Emas dari PMI
Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita di Jakarta, Jumat (25/1). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) memastikan stok darah aman. Meskipun wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Demikian juga ketersediaan darah untuk daerah bencana.

"Insyaallah aman stok darah di PMI. Malah untuk golongan darah B, stoknya melimpah sehingga PMI harus menolak para pendonor darah B karena darah ada masa expired date-nya," kata Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita di Jakarta, Jumat (25/1).

Dia menyebutkan, ketentuan WHO, pasokan darah suatu negara dikatakan aman bila stoknya 2% dari jumlah penduduk. Pada 2018, stok darah di PMI mencapai 5,1 juta kantong darah.

PMI memenuhi 95% kebutuhan darah di seluruh rumah sakit. Sisanya diolah oleh unit transfusi darah di rumah sakit.

"Darah itu sifatnya tidak bisa disimpan lama karena jadi racun. Selama ini PMI menghabiskan dana Rp 4,5 miliar per tahun hanya untuk membakar limbah (darah). Karena itu pasokan selalu dikontrol agar tidak berlebihan," terangnya.

Dia menyebutkan, tetap terjaminnya pasokan darah di PMI, tidak lepas dari kepedulian para pendonor. Tahun lalu ada 840 pendonor darah sukarela yang telah membagikan darahnya 100 kali.

Mereka inilah yang kemudian diajukan PMI untuk mendapatkan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial dari pemerintah. Provinsi Jawa Timur menjadi pendonor darah 100 kali terbanyak yaitu 353 orang.

"Para pendonor darah sukarela ini sangat pantas disebut sebagai pahlawan kemanusiaan. Oleh karenanya pemerintah perlu memberikan apresiasi dan penghargaan atas ketulusan dan keikhlasan para pendonor ini," ucapnya.

Selain mendapatkan penghargaan, para pendonor darah sukarela 100 kali ini juga menerima cincin emas dari PMI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News