Parmusi Tolak Pilkada Langsung
Rawan Disusupi 'Bandit'
Senin, 18 Januari 2010 – 07:03 WIB
Dia menilai, wacana tentang penghapusan pilkada dan mengembalikannya ke pemilihan lewat DPRD, terlalu arogan. Alasan adanya pelanggaran oleh oknum atau biaya yang besar di pilkada, kata Sri, itulah letak tanggung jawab pemerintah serta pelaksana pemilihan. Pemerintah yang mestinya menekan dampak negatif, bukan malah mencari-cari masalah untuk melegitimasi penghapusan pemilihan langsung. “Yang jelas, gagasan pemilihan lewat lembaga parlemen adalah hal yang kontraproduktif dalam pembangunan demokrasi. Apalagi sekadar karena faktor pembiayaan yang mahal. Pendidikan demokrasi itu mahal dan memakan waktu lama,” pungkasnya.
Baca Juga:
Sementara, Gubernur Sumbar, Marlis Rahman juga menyampaikan seruan kepada para kandidat yang akan maju di pilkada 2010. Dia katakan, masing-masing calon di kabupaten dan kota serta calon gubernur harus secara sportif bersaing. Sebagai salah satu calon, Marlis bertekad dengan tim suksesnya untuk berlaku sebagai pemimpin yang sebenarnya.
“Silakan masyarakat menilai sendiri. Pilihlah dengan cerdas dan hati nurani,” ungkapnya. Dimintai tanggapan mengenai ide penghapusan pilkada, dia mengatakan, soal pemilihan langsung atau tidak, katanya tidak harus disikapi dengan kaku. (ndy,sam/jpnn)
PADANG -- Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Bachtiar Chamsyah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap mekanisme pemilihan kepala
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Anggap Cederai Rasa Keadilan, KMI Desak KPK Tinjau Ulang Kasus Korupsi Lucianty
- Ketua DPD RI Apresiasi PT SIG Tingkatkan Porsi TKDN Berbasis UKM Binaan
- Situasi Kondusif, Masyarakat Homeyo Intan Jaya Kembali dari Pengungsian
- Kementerian Kebudayaan Hilang dari Skenario Kabinet Prabowo-Gibran, Pelaku Seni Resah
- WWF ke-10 di Bali, Putu Rudana Bahas Isu Ini dengan Presiden Dewan Air Dunia
- ICTR: Perdagangan Karbon Harus Sesuai Hukum dan Menjaga Kedaulatan Negara