Pastikan Reshuffle, Istana Minta Publik Bersabar
Senin, 19 September 2011 – 05:05 WIB
PDIP berharap persoalan ini menjadi salah satu bahan pertimbangan Presiden SBY dalam mengutak-atik jajaran menterinya. "Semua konflik sosial di republik ini tak terdeteksi sejak dini. Semua operasi penggalangan terhadap separatis juga gatot alias gagal total. Separatis di Papua dan Maluku malah kian berkibar," kata Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo di Jakarta, kemarin (18/9).
Menurut dia, semua operasi intelijen dan operasi ketertiban terpadu tidak optimal. Padahal menghabiskan biaya triliunan per tahun dari APBN.
Tak melulu pendekatan keamanan, Tjahjo menilai maraknya konflik sosial dan separatisme itu turut didorong tingkat kesejahteraan rakyat yang belum optimal. "Khusus Maluku terjadi kesenjangan atau ketimpangan pembangunan yang sangat besar dibanding Jawa," katanya.
Saat ditanya tentang kementerian atau lembaga negara setingkat menteri yang secara sepesifik perlu dirombak, Tjahjo menjawab diplomatis. "Sebagaimana penilaian Tim Presiden yang diberi tugas untuk itu dan penilaian masyarakat luas terhadap kondisi di lapangan yang sangat merosot selama ini," ungkap Sekjen DPP PDIP, itu.
JAKARTA - Kabar reshuffle dari istana semakin terang. Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menegaskan pertimbangan dalam
BERITA TERKAIT
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP