Pasukan Syria makin Brutal

Pasukan Syria makin Brutal
Pasukan Syria makin Brutal
”Suara tembakan mulai terdengar sejak pagi buta (kemarin). Tak hanya di Homs, tapi juga di Mashada, Jobar dan Sultanya,” kata Najati Tayara, aktivis HAM Syria. Begitu serangan dilancarkan, militer pro-Assad juga langsung mendirikan pos-pos pemeriksaan di perbatasan. Khususnya di pintu masuk utama Homs. Tujuannya tentu saja mencegah konsentrasi massa oposisi di kota industri tersebut.

Warga Homs yang ketakutan terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka. Untuk sementara, mereka memilih mengamankan diri di wilayah lain. Apalagi, selain melepaskan tembakan membabi buta, pasukan pemerintah juga mengobrak-abrik lahan pertanian warga dengan alasan merazia senjata dan amunisi oposisi. Bahkan, tak sedikit pula yang menjarah harta benda milik warga.

Sejak gelombang protes anti-pemerintah bergelora pada pertengahan Maret lalu, Assad memberikan mandat kepada militer untuk membungkam oposisi. Saat aksi yang dipicu revolusi sipil di berbagai negara itu semakin besar, presiden 45 tahun itu mengizinkan militer menggunakan segala cara untuk mengakhiri protes. Maka, semakin brutal lah pasukan pemerintah dalam merepresi oposisi.

Akhir pekan lalu, Assad memberangkatkan pasukan yang didukung sedikitnya 50 tank ke Homs. Begitu tiba di kota terbesar ketiga Syria itu, pasukan pemerintah langsung menggelar razia. Bersamaan dengan itu, pemerintah mengumumkan serangkaian agenda reformasi. Assad dan jajaran pemerintahannya berharap, pengumuman itu bisa membuat oposisi berhenti melancarkan protes.

BEIRUT – Sorotan dunia internasional ke Syria tak membuat pasukan pemerintah berhenti merepresi oposisi. Sebaliknya, militer yang loyal terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News