Pembantai Sempat Melayat, Ucapkan Bela Sungkawa

Pembantai Sempat Melayat, Ucapkan Bela Sungkawa
Pembantai Sempat Melayat, Ucapkan Bela Sungkawa

Sampai kemarin jumlah saksi yang telah diperiksa kepolisian sudah sebanyak 13 orang. Perkembangan kasus sejauh ini dijelaskannya tidak luput dari bantuan masyarakat yang senantiasa memberikan informasi secara cepat dan tepat.

Untuk itu, dia berterima kasih dan meminta masyarakat untuk terus ikut berpartisipasi membantu pihak kepolisian menuntaskan kasus tersebut. “Masyarakat memberikan informasi satu demi satu dan kita rangkai,” terangnya.

Noffan mengaku merasa tertantang dengan kasus pembunuhan Ai Cucu dan Elis. Meskipun terbilang cukup rumit, dia menganggap kasus itu “cukup menarik.”

Untuk itu pihaknya akan berupaya untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dengan tetap menjaga ketelitian tanpa harus diburu waktu. “Kita ingin kasus ini betul-betul terkuak,” tekadnya.

Terkait cara Dani dan Indra mengeksekusi Ai Cucu dan Elis yang cukup rapi, layaknya pembunuh profesional, Noffan mengakuinya. Namun pihaknya belum mendapat informasi tentang dari mana mereka mempelajari teknik-teknik yang mereka praktikkan kepada kedua korban.

“Memang seperti itu (profesional). Mereka sudah tahu titik-titik lemah dari lawan,” tuturnya.

Dani dan Indra, kata dia, kini psikologisnya tertekan. Keduanya seolah memiliki beban psikologis usai pembunuhan itu. “Terkadang (ucapan) dia berubah-ubah. Mungkin dari beban psikis juga,” terangnya. (mg10/rga)


TASIK – Otak pelaku pembantaian Ai Cucu (40) dan Elis Restiana (23), Dani (43) pernah berkunjung ke rumah duka Kamis siang (13/11) sebelum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News